Pages

Selasa, 25 April 2017

Perbedaan Adreno, Mali dan PowerVR

Perbedaan GPU Adreno, Mali dan PowerVR


 


Saat membaca spesifikasi smartphone, tentunya Anda pernah memperhatikan ada istilah GPU di situ. Umumnya semakin tinggi angka GPU, semakin tinggi pula performa dan kemampuan smartphone dalam mengolah grafis. Hal ini memang sejalan dengan kepanjangan GPU yakni Graphic Processing Unit. Chipset grafis ini juga kerap disandingkan dengan prosesor dan berbanding lurus dengan performa prosesor yang terpasang pada smartphone.
Ada beberapa jenis GPU yang kerap digunakan oleh vendor smartphone maupun tablet seperti Adreno, Mali dan PowerVR. Namun apa sebenarnya perbedaan GPU Adreno, Mali dan PowerVR? Untuk mengetahui lebih jauh tentang ketiganya, mari kita ulas satu per satu dimulai dari pengertian GPU itu sendiri.

Apa Itu GPU?

Istilah Graphic Processing Unit atau yang biasa disingkat GPU sebenarnya pertama kali diperkenalkan oleh NVIDIA saat mereka meluncurkan GeForce 256 pada tahun 1999. Inilah GPU pertama di dunia sekaligus cikal bakal dari GPU modern.
Pada dasarnya, GPU ini merupakan CPU tambahan yang secara khusus menangani pengolahan grafis. Cara kerjanya yang sangat mirip dengan CPU menjadikannya sebagai bagian dari otak perangkat komputer, khususnya smartphone dan tablet. Namun ada perbedaan yang sangat fundamental antara GPU dan CPU ini. Dalam sisi arsitektur saja, ada perbedaan yang cukup besar dalam jumlah core atau inti. Jika umumnya CPU hanya memiliki 2 hingga 8 core, core dalam GPU bisa mencapai angka ribuan. Itu karena GPU dituntut untuk mengolah grafis pada setiap pixel yang ada pada layar. Dengan banyaknya core yang dimiliki, pemrosesan grafis tak hanya menjadi lebih cepat namun juga lebih baik.
 Saat ini GPU umumnya hadir dalam satu paket chip yang biasa dikenal dengan istilah System on Chip atau SoC. Dalam SoC, terdapat beberapa komponen yang disatukan dalam satu chip yang sama mulai dari prosesor, GPU hingga memory controller. Teknologi inilah yang digunakan pada smartphone dan tablet. Karena itu jugalah, prosesor dengan seri tertentu biasanya juga sangat identik dengan GPU seri tertentu. Itu karena saat ini CPU dan GPU telah menjadi satu kesatuan.

GPU Adreno

Saat mendengar istilah Adreno, di situ pasti ada Qualcomm Snapdragon. Itu karena Adreno dan prosesor Snapdragon memang satu kesatuan SoC yang paling populer. Pada awalnya Adreno ini merupakan GPU milik ATI. Namun pada saat itu ATI menggunakan istilah Imageon untuk menyebut GPU miliknya. Istilah ini mungkin memang kurang populer di telinga banyak orang. Itu juga karena GPU besutan ATI ini memang kurang populer di kala itu.
Setelah dibeli oleh AMD, perkembangan Imageon juga masih terbilang lambat hingga pada akhirnya dihentikan pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, Imageon dibeli oleh Qualcomm. Saat itulah Imageon berganti nama menjadi Adreno. Nama Adreno sendiri sebenarnya merupakan anagram dari Radeon yang notabene merupakan GPU buatan ATI. Dan sejak saat itu juga, Adreno menjadi bagian dari Qualcomm dan menjadi pendamping prosesor Snapdragon besutannya. Popularitas, mungkin itulah aspek yang paling menonjol dari Adreno dalam konteks perbedaan GPU Adreno, Mali dan PowerVR.
Saat ini varian GPU tertinggi yang berada di bawah brand Adreno adalah Adreno 530. GPU ini memang belum sepenuhnya diadopsi pada smartphone. Itu karena GPU ini hadir sebagai penyempurna prosesor Snapdragon 820 yang saat ini belum meluncur di pasaran. 
 

GPU Mali

GPU Mali sebenarnya merupakan salah satu produk dari anak perusahaan ARM. Perlu Anda tahu, ARM adalah salah satu pemain kunci dalam industri prosesor perangkat mobile. Arsitektur prosesornya banyak diadopsi oleh vendor-vendor prosesor smartphone dan tablet. Bahkan pada tahun 2005 arsitektur prosesor ARM telah diadopsi sekitar 95% smartphone di seluruh dunia.
Berbeda dengan Adreno, GPU Mali ini tidak selalu identik dengan prosesor dengan brand tertentu saja. Meski demikian, umumnya GPU ini memang kerap bersanding dengan prosesor besutan Mediatek. Selain Mediatek, Exynos yang merupakan prosesor besutan Samsung juga menggunakan GPU ini.
Meski popularitas GPU Mali tak setinggi Adreno, bukan berarti GPU ini menjadi GPU kelas dua. Performa GPU Mali sebenarnya sama sekali tidak mengecewakan. Untuk memberikan performa yang sesuai dengan kebutuhan, Mali juga memiliki beberapa seri yang dibedakan berdasarkan performa pengolahan grafisnya. Dalam hal ini, Mali sama seperti Adreno. GPU yang satu ini juga memiliki jajaran GPU yang beragam guna mengisi pasar yang berbeda.
Saat ini seri tertinggi GPU Mali adalah Mali-T880 yang kabarnya baru akan diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2016. Nantinya GPU ini akan hadir sebagai pedamping prosesor Exynos 8890, Helio X20 dan Kirin 950.

GPU PowerVR

Sebenarnya PowerVR merupakan pemain lama di industri GPU. Brand yang satu ini juga telah menjadi pesaing AMD dan ATI sejak keduanya belum bergabung menjadi satu. Karena itulah untuk urusan GPU, PowerVR sebenarnya sudah sangat berpengalaman. Namun saat AMD dan ATI berkembang, pamor PowerVR semakin menurun. Bahkan kini GPU besutan PowerVR terbilang cukup jarang digunakan pada perangkat smartphone, khususnya smartphone Android. Paling Anda hanya akan menemukan GPU ini pada perangkat besutan Apple seperti iPhone dan iPod saja.
Berbicara mengenai performa pengolahan grafis, PowerVR sama sekali tidak bisa dipandang sebelah mata. Meski tidak sepopuler Adreno atau Mali, PowerVR unggul dengan kekuatannya sendiri. Dan sama seperti kedua GPU sebelumnya, GPU PowerVR juga masih terbagi lagi dalam beberapa jajaran. Pembagian seri tersebut juga didasarkan pada performa yang dimilikinya. Meski demikian, sangat jarang PowerVR hadir untuk mengisi segmen smartphone kelas menengah ke bawah. Umumnya GPU yang satu ini tersedia pada smartphone kelas high-end seperti iPhone.
Selain hadir sebagai GPU perangkat besutan Apple, sebenarnya GPU PowerVR juga digunakan oleh beberapa vendor lain seperti Mediatek, NEC, Samsung dan Intel. Sedangkan untuk varian tertinggi, series 7XT adalah GPU PowerVR paling tangguh yang kini ada di pasaran. GPU ini hadir sebagai penyempurna prosesor Apple A9X yang digunakan pada iPad Pro.

Kesimpulan

Ketiga GPU di atas sebenarnya sama-sama memiliki kemampuan yang unik dalam mengolah grafis. Pada keluarga GPU Adreno dan Mali, keduanya sama-sama memiliki jajaran GPU yang lengkap mulai dari kelas menengah ke bawah hingga kelas atas. Setiap jajaran memiliki kemampuan yang berbeda dengan batasannya masing-masing. Karena itu kelemahan pada satu seri biasanya akan diatasi oleh seri GPU di atasnya. Untuk itu, urusan performa GPU Adreno dan Mali, semua itu juga ditentukan oleh seri GPU itu sendiri.
GPU PowerVR sebenarnya juga memiliki beberapa varian dengan spesifikasi dan performa yang berbeda. Meski demikian, PowerVR memiliki pengelompokan yang agak berbeda dari GPU Adreno dan Mali. Misalnya saja pada GPU PowerVR yang digunakan pada jajaran produk Apple. Bisa dibilang setiap serinya hadir melengkapi prosesor Apple yang berbeda. Mengingat hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa performa GPU PowerVR umumnya memang hadir untuk mengisi GPU kelas atas.
Lantas mana yang lebih baik? Apakah Adreno, Mali atau PowerVR? Pertanyaan ini sebenarnya sangat sulit untuk dijawab. Itu karena performa GPU tidak sepenuhnya ditentukan oleh brand saja. Ini lebih dikarenakan spesifikasi dan komponen lain yang menunjangnya. Namun jika ditanya mana yang terbaik, jawabannya tentu GPU seri tertinggi dari masing-masing brand. Itu karena meski perbedaan GPU Adreno, Mali dan PowerVR cukup fundamental, dalam segi hasil ketiganya hampir serupa.


Sumber : www.zopini.com