ABDULLAH BIN MAS'UD
Pada suatu hari, seorang anak
gembala yang hampir baligh menghalau domba-domba gembalaannya di jalan jalan
kedil perbukitan kota Makkah, jauh dan keramaian. Dia mengembalakan domba-domba
kepunyaan seorang bangsawan Quraisy, Uqbah bin Muaith.
Orang memanggil nama anak itu Ibnu Ummi Abd" Sesungguhnya namanya yang asli "ABDULLAH" dan nama bapaknya "MASUD". Nama lengkapnya "ABDUL LAH BIN MASAD"
Orang memanggil nama anak itu Ibnu Ummi Abd" Sesungguhnya namanya yang asli "ABDULLAH" dan nama bapaknya "MASUD". Nama lengkapnya "ABDUL LAH BIN MASAD"
Anak gembala itu pernah juga
mendengar berita berita mengenai Nabi yang baru diutus, serta dawah yang dilancarkannya.
Tetapi gembala kecil ini tidak mem pedulikannya. Mungkin karena usianya yang
masih kecil, dan karena jauhnya dan masyarakat Makkah, tempat dimulainya dawah
tersebut.
Anak gembala ini rajin rnenggembalakan domba-domba majikannya. Pagi-pagi sekali dia sudah berangkat bersama domba ke tempat gembala, dan pulang setelah hri senja.
Anak gembala ini rajin rnenggembalakan domba-domba majikannya. Pagi-pagi sekali dia sudah berangkat bersama domba ke tempat gembala, dan pulang setelah hri senja.
Hari itu, anak tersebut melihat di
kejauhan dua orang laki-laki menuju ke arahnya. Keduanya. kelihatan sangat
letih dan kehausan. Bibir dan kerongkongan mereka tampak kering.
Ketika keduanya telah sampai ke
dekat anak gembala tersebut, mereka memberi salam dan berkata, "Hai,
Bocah! Berilah kami susu dombamu sekedar untuk menghilangkan haus."
"Maaf, Pak! Saya tidak dapat memberi Bapak karena domba-domba ini bukan kepunyaan saya. Saya hanya sebagai gembala". jawabnya.
Kedua laki-laki tersebut tidak membantah jawaban anak gernbala itu. Bahkan di wajah keduanya jelas kelihatan mereka menyukai jawabannya. Seorang di antara keduanya berkata, "Bawalah kemari seekor domba betina yang belum kawin!"
Anak itu mengambil seekor anak domba, lalu dibawanya ke dekat mereka. Orang itu mernegang domba tersebut dan meraba-raba susunya dengan membaca "Basmallah ". Si anak gembala bingung, dan berkata kepada dirinya sendiri, "Mana mungkin anak domba dapat diperas air susunya!"
Tetapi sebentar kemudian susu anak domba itu membengkak, dan setelah itu air susunya memancar berlimpah-limpah. Laki-laki yang seorang lagi mengambil sebuah batu cekung lalu diisinya dengan susu dan diminurnnya berdua dengan kawannya. Kemudian anak itu diberinya pula dan mereka ketiganya minum bersama-sama. Anak itu hampir tidak percaya kepada apa yang dilihatnya dan dialaminya. "Ajaib sungguh" kata anak gembala.
Setelah mereka minum sepuas-puasnya, orang yang penuh berkat itu berkata, "Berhenti!"
Sebentar kemudian air susu domba berhenti mengalir, dan teteknya kempes kembali seperti semula. Si anak gernbala berkata kepada orang yang penuh berkat, "Ajar kanlah kepada saya bacaan yang Tuan baca tadi."
"Engkau anak pintar!" jawab orang luar biasa yang penuh berkat itu.
"Maaf, Pak! Saya tidak dapat memberi Bapak karena domba-domba ini bukan kepunyaan saya. Saya hanya sebagai gembala". jawabnya.
Kedua laki-laki tersebut tidak membantah jawaban anak gernbala itu. Bahkan di wajah keduanya jelas kelihatan mereka menyukai jawabannya. Seorang di antara keduanya berkata, "Bawalah kemari seekor domba betina yang belum kawin!"
Anak itu mengambil seekor anak domba, lalu dibawanya ke dekat mereka. Orang itu mernegang domba tersebut dan meraba-raba susunya dengan membaca "Basmallah ". Si anak gembala bingung, dan berkata kepada dirinya sendiri, "Mana mungkin anak domba dapat diperas air susunya!"
Tetapi sebentar kemudian susu anak domba itu membengkak, dan setelah itu air susunya memancar berlimpah-limpah. Laki-laki yang seorang lagi mengambil sebuah batu cekung lalu diisinya dengan susu dan diminurnnya berdua dengan kawannya. Kemudian anak itu diberinya pula dan mereka ketiganya minum bersama-sama. Anak itu hampir tidak percaya kepada apa yang dilihatnya dan dialaminya. "Ajaib sungguh" kata anak gembala.
Setelah mereka minum sepuas-puasnya, orang yang penuh berkat itu berkata, "Berhenti!"
Sebentar kemudian air susu domba berhenti mengalir, dan teteknya kempes kembali seperti semula. Si anak gernbala berkata kepada orang yang penuh berkat, "Ajar kanlah kepada saya bacaan yang Tuan baca tadi."
"Engkau anak pintar!" jawab orang luar biasa yang penuh berkat itu.
Kisah di atas adalah permulaan kisah
"Abdullah bin Masud dalam Islam.
Orang yang penuh berkat itu tidak
lain melainkan Rasulullah saw. Sedangkan kawannya ialah Abu Bakar Shiddiq
Radhiyallahu Anhu. Mereka pergi ke perbukitan Makkah pada hari itu, menghindari
kemungkinan-kemungkinan yang tidak rnereka ingini karena tindakan Kaum Quraisy
yang keterlaluan dan sok kuasa
Sejak peristiwa itu, Abdullah bin Masud (si anak gembala) jatuh cinta kepada Rasulullah dan sahabatnya. Dia merasa terikat kepada keduanya. Sebaliknya Rasulullah kagum kepada anak itu. Walaupun dia seorang anak gembala, sehari-harian terjauh dari masyarakat ramai, tetapi dia cerdas, jujur, bertanggung-jawab, bersungguh-sungquh dan teliti.
Tidak berapa lama setelahnya, Abdullah bin Masud masuk Islam. Dia mendatangi Rasulullah dan memohon kepada beliau agar diterima menjadi pelayan beliau. Rasulullah menerimanya.
Sejak hari itu Abdullah bin Masud tinggal di rumah Rasulullah. Dia beralih pekerjaan dari gembala domba menjadi pelayan Utusan Allah dan Pemimpin Ummat.
Abdullah bin Masud senantiasa mendampingi
Rasulullah bagaikan sebuah bayang-bayang dengan bendanya. Dia selalu menyertai
beliau kemana pergi, di dalam rumah maupun di luar rumah. Dia membangunkan
Rasulullah untuk shalat bila beliau tertidur, menyediakan air untuk beliau
mandi, mengambilkan terompah apabila beliau hendak pergi, dan membenahinya
apabila beliau pulang. Dia membawakan tongkat dan sikat gigi. Menutupkan pintu
kamar apabila beliau masuk kamar hendak tidur.Sejak peristiwa itu, Abdullah bin Masud (si anak gembala) jatuh cinta kepada Rasulullah dan sahabatnya. Dia merasa terikat kepada keduanya. Sebaliknya Rasulullah kagum kepada anak itu. Walaupun dia seorang anak gembala, sehari-harian terjauh dari masyarakat ramai, tetapi dia cerdas, jujur, bertanggung-jawab, bersungguh-sungquh dan teliti.
Tidak berapa lama setelahnya, Abdullah bin Masud masuk Islam. Dia mendatangi Rasulullah dan memohon kepada beliau agar diterima menjadi pelayan beliau. Rasulullah menerimanya.
Sejak hari itu Abdullah bin Masud tinggal di rumah Rasulullah. Dia beralih pekerjaan dari gembala domba menjadi pelayan Utusan Allah dan Pemimpin Ummat.
Bahkan Rasulullah mengizinkan Abduliah memasuki kamar beliau jika perlu. Beliau mempercayakan kepadanya hal-hal yang rahasia, tanpa kuatir rahasia tersebut akan terbuka. Karenanya, Abdullah bin Masud dijuluki orang dengan Shahibus Sirri Rasulullal, (pemegang rahasia Rasulullah).
Abdullah bin Masud dibesarkan dan dididik dengan sempurna dalam rumah tangga Rasulullah. Karena itu tidak heran kalau dia menjadi seorang yang sempurna terpelajar, berakhlak tinggi, sesuai dengan karakter dan sifat-sifat yang dicontohkan Rasululiah kepadanya. Pendidikan Rasulullah kepadanya, diterapkan Abdullah dalam dirinya dengan disiplin kuat dalam segala situasi dan kondisi. Sampai-sarnpai orang mengatakan, "karakter dan akhlak Abdullah bin Masud paling mirip dengan akhlak Rasul ullah ".
Di samping itu, dia belajar di Madrasah Rasulullah. Karena itu memang pantas dia menjadi sahabat yang sangat baik membaca QurĂ¡n, sanqat paham maknanya, dan sangat alim tentang syariat Islam.
Sebuah berita kami sajikan untuk membuktikan hal itu.
Ketika Khalifah Umar bin Khaththab berada di Ara fah, tiba-tiba seorang laki-laki datang menghadap beliau seraya berkata, "Ya, Amirul Muminin! Saya datang dari Kufah sengaja untuk menghadap Anda. Di sana ada seorang yang mahir Al Quran seutuhnya di luar kepala. Bagaimana pendapat Anda tentang orang itu?"
Umar marah mendengar pertanyaan itu. Belum pernah dia semarah itu, sehingga dia menarik nafas panjang panjang.
"Siapa dia?" tanya Umar.
Abdullah bin Masud,"jawab orang itu.
Kemarahan Umar mendadak padam. Seketika itu juga mukanya kembali cerah
0 komentar:
Posting Komentar