Pages

Sabtu, 30 Mei 2015

KEDUA


YANG KE DUA

Kata Umar, "Demi Allah! Setahu saya tidak ada lagi orang yang lebih alim daripadanya dalam urusan itu. Akan saya ceritakan kepada Anda satu kisah mengenai nya. Pada suatu malam Rasulullah bercincang-bincang di rumah Abu Bakar membicarakan urusan kaum muslimin. Saya turut dalam pembicaraan tersebut. Selesai berbincang-bincang, Rasulullah pergi. Saya dan Abu Ba kar pergi pula mengikuti beliau. Tiba-tiba kami melihat seseorang — mula-mula tidak kami kenali — sedang shalat di masjid. Rasulullah berdiri mendengarkan bacaan orang itu. Kemudian beliau berpaling dan berkata kepada kami, "Siapa yang ingin membaca Quran dengari baik seperti diturunkan Allah, bacalah seperti bacaan Ibnu Ummi Abd (Abdullah bin Masud)."
Kemudian Abdullah duduk dan mendoa. Rasullullah rnengaminkan doanya.

"Saya berkata dalam hati," kata Umar selanjutnya, "Demi Allah! Besok pagi saya akan mendatangi Abdullah bin Masud memberi kabar gembira kepadanya bahwa Rasulullah mengaminkan doanya. Ketika saya mendatanginya besok pagi, kiranya Abu Bakar telah lebih dahulu menyampaikan kabar gembira itu kepada Abdullah. Abu Bakar memang selalu lebih cepat daripada saya dalam soal kebaikan."

Abdullah bin Masud pernah berkata tentang pengetahuannya mengenai Kitabuflah (Al Quran) sebagai berikut:
"Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia! Tiada satu ayat pun dalam Al Quran, melainkan aku tahu di mana diturunkan dan dalam situasi bagaimana. Seandainya ada orang yang lebih tahu daripada saya, niscaya saya datang belajar kepadanya."

Abdullah bin Masud tidak berlebihan dengan ucapannya itu. Cerita Umar bin Khaththab di bawah ini memperkuat ucapan Abdullah tersebut. -
Pada suatu malam ketika Khalifah Umar bin Khathab sedang dalam suatu perjalanan, beliau bertemu dengan sebuah kafilah. Malam sangat gelap bagaikan beratap kemah, menutup pandangan setiap pengendara. Abdullah bin Masud berada dalarn kafilah tersebut.

Khalifah Umar memerintahkan seorang ajudan supaya menanya kafilah.
"Hai, kafilah! Dari mana kalian?" teriaknya bertanya.

"Min fajjil amiq" (dari lembah nan dalam), jawab Abdullah.

"Hendak ke mana kalian?"

"Ke Baitul Atiq" (ke rumah tua =Baitullah), jawab Abdullah.

Kata Umar, Di antara mereka pasti ada orang yang sangat alim.

` Kemudian diperintahkannya pula menanyakan, "Ayat Quran manakah yang paling agung?"

Jawab Abdullah,

"(Allah, tiada Tuban selain Dia; Yang Maha Hidup Kekal, lagi terus menerus mengurus (rnakhluk-Nya): tidak mengantuk dan tidak pula tidur…). Al-Baqarah: 255).

Tanyakan pula kepada mereka, ayat Quran manakah yang lebih kuat hukumnya?" kata Umar memerintah.
Jawab Abdullah,
.
(Sesungguhnya Allah memerintah kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi . kepada kaurn kerabat, dan Allah melarang kamu dari perbualtn keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran)" (An Nahl; 16:9)
"Tanyakan kepada mereka, ayat Quran ma yang paling mencakup?" perintah Umar.
Jawab Abdullah,

("Barangsiapa mengerjakan kebaikan walaupun seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan walaupun seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya pula). (Al Zalzalah; 99:8).
"Tanyakan, ayat Al QuraƱ manakah yang memberi kabar takut?" perintah Umar.
Jawab Abdullah,

(Pahala dari Allah bukanlah menurut angan-anganmu yang kosong. dan tidak pula menurut angan-angan Ahli Kitab. Barangsiapa mengerjakan kejahatan niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahaltn itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak pula penolong baginya selain Allah)." (An Nisa; 4:123)
"Tanyakan pula, ayat Quran manakah yang memberikan harapan?" perintah Umar.

(Katalahl Hai hamba-hambaku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah; sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang)." (Az Zumar; 39:53), jawab Abdullah.
Kata Umar, "Tanyakan! Adakah dalam kafilah kalian Abdullah bin Masud?"
Jawab mereka, "Ya, ada!!"

Abdullah bin Masud bukan hanya sekedar Qari (ahli baca) terbaik, atau seorang yang sangat alim, atau seorang abid yang sangat zuhud, tetapi dia juga seorang pemberani, kuat dan teliti. Bahkan dia seorang pejuang (mujahid) terkemuka. Dia tercatat sebagai muslim pertama yang mengumandangkan Al Quran dengan suara merdu dan lantang.
Pada suatu han para sahabat Rasulullah berkumpul di Makkah: Kata mereka, Demi Allah! Kaum Quraisy belum pernah mendengar ayat-ayat Quran kita baca di hadapan mereka dengan suara keras. Siapa kira-kira yang dapat membacakannya kepada mereka?"

Jawab Abdullah,"Saya sanggup membacakannya di hadapan mereka dengan suara keras."
Kata mereka, "Tidak Jangan karnu! Kami kuatir kalau kamu yang membacakannya. Hendaknya seorang yang mempunyai famili, yang dapat mernbela dan melindunginya dari penganiayaan kaum Quraisy
"Biarlah saya saja Allah pasti melindungi saya!" jawab Abdullah tak gentar.

Besok pagi kira-kira waktu dhuha, ketika kaum Quraisy sedang duduk-duduk sekitar Kabah, Abdullah bin Masud berdiri di Maqarn Ibrahim, la1u dengan suara lantang dan merdu dibacanya Al Qur an:

0 komentar:

Posting Komentar